Ibu Kholis Nur Handayani "Harus Punya Sense of Humanistic"
Guys.. setelah lulus SMA nanti, akan jadi apakah kita? Buat ngasih
inspirasi, red punya satu profil yang kudu kalian baca... soalnya inilah
rubrik 'inspirasi dari alumni'
Di rubrik kita
yang satu ini , akan membahas seorang wanita yang berprofesi sebagai perawat
sekaligus direktur AKPER. Beliau bernama Kholis Nur Handayani. Wanita kelahiran
Subang, 7 Agustus 1966 ini ternyata seorang alumni Smansa tahun 1982-1985.
Sejak beliau bersekolah disekolah ini, beliau memang sudah mempunyai prestasi
yang cukup banyak. Contohnya beliau pernah menjadi murid teladan SMA
se-Kabupaten Subang tahun 1984, peserta raimuna daerah Jawa Barat 1983, perwakilan pramuka penegak Kabupaten Subang,
peserta PMR jambore tahun 1983. Menurutnya, bergabung dengan PMR serta pramuka
itu sangat menyenangkan “menjadi anggota
PMR dan pramuka itu harus belajar disiplin dan peduli pada sesama dan
lingkungan serta menambah wawasan dalam pengetahuan” ungkapnya.
Selain
memiliki prestasi, beliau juga sempat membuat beberapa karya seperti menulis
skenario sekaligus sutradara drama dan puisi yang dipentaskan saat perpisahan
kakak kelasnya. Lalu menulis cerita pendek dan puisi untuk majalah sekolah.
dengan prestasi yang pernah diraihnya, ada rasa kepuasan tersendiri, karena
dapat membantunya dalam mencapai profesi yang sekarang.
beliau juga bercerita bahwa hal yang paling berkesan saat SMA adalah menjadi anggota Raimuna “tetap survive pada saat jadi anggota Raimuna daerah Jawa barat dari kontingen kab Subang. Meskipun tak ada dukungan materi dari sekolah, kelaparan dipantai Bandulu Anyer – Banten , sehingga waktu pulang oleh Bu Yulia Gantini (wali kelas 2 IPA) disebut kurang gizi hahaha.....” tuturnya.
beliau juga bercerita bahwa hal yang paling berkesan saat SMA adalah menjadi anggota Raimuna “tetap survive pada saat jadi anggota Raimuna daerah Jawa barat dari kontingen kab Subang. Meskipun tak ada dukungan materi dari sekolah, kelaparan dipantai Bandulu Anyer – Banten , sehingga waktu pulang oleh Bu Yulia Gantini (wali kelas 2 IPA) disebut kurang gizi hahaha.....” tuturnya.
Setelah lulus
dari SMA, beliau mengambil S1 jurusan ilmu keperawatan diuniversitas Indonesia
(beasiswa dari WHO), S2 jurusan spesialis maternitas ( Beasiswa PHP2/ public
health project 2), Akper Dep.kes otten Bandung (ikatan dinas atau masuk
langsung PNS). Semasa kuliah, tentu saja beliau sempat mengalami beberapa
kesulitan “pada waktu S2 Keperawatan,
sulit sekali sekolah dengan punya 2 anak. Apalagi waktu anak ke 2 sakit, harus
bolak-balik Subang-jakarta setiap hari selama 1 minggu. Karena waktu itu sedang
praktek di RSCM. Jadi, tidak boleh izin. Hufttt...berat” .
tapi dengan support dari keluarga, beliau dapat mengatasi semua masalah. Dan menurutnya motivasi sangat dibutuhkan untuk mencapai profesi yang sekarang. Beliau juga menyampaikan bahwa profesi perawat di Indonesia masih sebagai pilihan kedua setiap lulusan SMA (second opinion) dan dianggap sebagai profesi kelas 2 dan dengan Brand Pesawat ‘pembantu’ dokter. Padahal sebenarnya, perawat dan dokter adalah dua profesi berbeda yang saling kerja sama untuk memberikan pelayanan kepada manusia, baik yang sehat maupun yang sakit. Jadi intinya, memberikan pelayanan yang baik, perawat harus pintar, cerdas, punya sense of humanistik (care) dan ikhlas (ini yang paling sulit).
tapi dengan support dari keluarga, beliau dapat mengatasi semua masalah. Dan menurutnya motivasi sangat dibutuhkan untuk mencapai profesi yang sekarang. Beliau juga menyampaikan bahwa profesi perawat di Indonesia masih sebagai pilihan kedua setiap lulusan SMA (second opinion) dan dianggap sebagai profesi kelas 2 dan dengan Brand Pesawat ‘pembantu’ dokter. Padahal sebenarnya, perawat dan dokter adalah dua profesi berbeda yang saling kerja sama untuk memberikan pelayanan kepada manusia, baik yang sehat maupun yang sakit. Jadi intinya, memberikan pelayanan yang baik, perawat harus pintar, cerdas, punya sense of humanistik (care) dan ikhlas (ini yang paling sulit).
Cara keluarga
beliau mendukung karirnya yaitu dengan silih asah, silih asuh dan silih asih
(saling melengkapi). oh ya saat kita bertanya tentang bagaimana proses sehingga
bisa menjadi perawat, beliau hanya menjawab “ya sekolah di tempat yang khusus menjadi perawat attu.. masa jadi
perawat, sekolah di tempat yang ngasal, gak nyambung doong....” (lucu ya jawabannya).
ternyata beliau menggeluti bidang kesehatan sejak lulus sekolah (diperguruan tinggi jurusan keperawatan). Dalam menjalani hidupnya, beliau mempunyai motto yang patut diacungkan jempol yaitu “hidup adalah ibadah, selalu bersyukur dan ikhlas dalam menjalaninya” (yeahh good!!).
ternyata beliau menggeluti bidang kesehatan sejak lulus sekolah (diperguruan tinggi jurusan keperawatan). Dalam menjalani hidupnya, beliau mempunyai motto yang patut diacungkan jempol yaitu “hidup adalah ibadah, selalu bersyukur dan ikhlas dalam menjalaninya” (yeahh good!!).
Berikut ini adalah tips-tips dari
beliau agar kita tidak menyerah dalam mencapai profesi yang kita inginkan.
Diantaranya:
Yakin dengan potensi diri sendiri atau PD gitu
lho :D
Allah selalu ada kapanpun kita minta, jadi
selalu berdoa dan meminta kepada Allah pemilik semuanya
Tetap berusaha dengan maksimal
Jangan banyak alasan, karena orang yang banyak
alasan akan gagal dalam bekerja (sibuk ngurusin alasan aja. Jadi kerjaan gak
selesai)
Orang sukses adalah orang yang tidak punya
alasan. Karena alasan hanya satu yaitu
sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar