Bapak Tatang Supriyatna, S.IP “Hidup seperti air mengalir..”
Hi friends... red
punya satu profil untuk sahabat JUMANJI. Pokoknya, sahabat JUMANJI harus baca
profil di rubrik kita yang satu ini. Soalnya, akan memberi inspirasi untuk
sahabat JUMANJI...
Di
rubrik kita yang satu ini, akan membahas seorang pria kelahiran Subang, 15
Oktober 1965 yang berprofesi sebagai Camat di Kecamatan Subang yang sebelumnya
telah lama malang melintang bertugas sebagai Pamong Kelurahan Karanganyar dari
tahun 1989-1990, Kaur Pembangunan dan Mantri Polisi Pamong Praja (MPP) di
Kecamatan Sagalaherang dari tahun 1990-1997, kemudian MPP di Kecamatan
Jalancagak dari tahun 1998-2001, selanjutnya Kasi Trantib di Kecamatan
Pusakanegara tahun 2001-2003, kemudian menjabat Sekretaris Kecamatan Blanakan
tahun 2003-2005, selanjutnya Kasubag Pemerintahan Desa di bagian Pemerintahan
Pemda Subang tahun 2005-2008, kemudian menjabat Camat Pabuaran dari tahun
2008-2009, Camat Dawuan tahun 2009 dan tahun 2009-sekarang, menjabat sebagai
Camat Subang. Saat menjabat sebagai MPP Kecamatan Sagalaherang, beliau terpilih
untuk mengikuti kursus Pertahanan Keamanan Negara dan Kepemimpinan Pertahanan Dalam Negeri “suatu pendidikan dan
latihan model wajib militer saat itu yang merupakan program kerjasama Dephankam
dan Depdagri selama 4 bulan penuh di Pusdikter TNI AD Padalarang” tuturnya.
Selama kiprahnya sebagai PNS beliau telah dianugerahi Satya Lencana Karya Satya
10 tahun dan 20 tahun dari Presiden RI. Beliau juga pemilik brevet terbang
layang, brevet SAR, brevet menembak dan brevet bela diri militer yang selalu
menempel di seragamnya.
Beliau
bernama Tatang Supriyatna seorang alumni SMANSA tahun 1982-1985. Sejak
bersekolah di SMAN 1 Subang ini, beliau termasuk siswa yang aktif. Beliau aktif
di Pramuka, di sepakbola serta OSIS. Selain itu beliau juga pernah mengikuti
lomba cepat tepat yang untuk pertama kalinya bagi SMANSA tampil di TVRI pada
tahun 1983 “saat itu satu-satunya wakil dari jurusan IPS dalam tim Cepat Tepat
SMANSA”ungkapnya. Dengan cara belajar beliau yang selalu memperhatikan guru
saat mengajar, mengulang dan memperdalam pelajaran yang telah dipelajari di
sekolah, serta banyak mempelajari soal-soal, beliau dapat meraih prestasi yang
membanggakan bagi sekolah, keluarga maupun dirinya sendiri.
Beliau
bercerita bahwa hal yang paling berkesan saat SMA yaitu saat kegiatan MORPRA
(Masa Orientasi Siswa Baru dan Pramuka) atau sekarang lebih dikenal dengan nama
MOPDB. Selain itu, hal yang mengesankan ketika kegiatan olahraga dan kesenian
(Porseni) yang sekarang dikenal dengan sebutan PKS (Pekan Kreativitas Siswa).
Setelah
lulus SMA, beliau mencoba mengikuti tes sipenmaru ke Perguruan Tinggi IKIP,
STKS dan APDN Bandung. Tanpa disangka, beliau diterima oleh ketiga Perguruan
Tinggi tersebut. awalnya beliau masuk
IKIP mengambil Fakultas IPS dengan Jurusan Dunia Usaha Program Koperasi, tetapi
hanya 1 semester saja. Pada saat itu juga Perguruan Tinggi APDN membuka
pendaftaran mahasiswa baru. Akhirnya beliau melanjutkan ke Perguruan Tinggi
APDN yang sekarang menjadi STPDN/IPDN. Selama di Perguruan Tinggi, beliau
memiliki kesan yang tak terlupakan. Karena teman-temannya memiliki rasa
kebersamaan dan semangat espirit de corps
sangat tinggi, di kampus pendidikan Pamong Praja itu beliau juga aktif di Olahraga Boxer, Resimen
Mahawarman Batalyon XII, Senat Mahasiswa dan Marching Band.
Saat red
bertanya apa perbedaan SMA dan Perguruan Tinggi, beliau menjawab “Di Perguruan
Tinggi, belajar mandiri dalam proses belajar dan dituntut dewasa dalam bersikap dan segala hal
sedangkan di SMA harus dorong-dorong semangatnya oleh orangtua” tuturnya.
Bapak
Tatang Supriyatna memiliki motto hidup yaitu mengikuti air mengalir (woww
amazing... J
). Beliau berpesan untuk adik-adik siswa/i SMAN 1 Subang yaitu:
1.
Mengharpkan kepada adik-adik SMAN 1 Subang
memiliki tugas kewajiban untuk belajar.
“Jika serius dalam belajar, maka akan mendapatkan hasil yang maksimal”.
“Jika serius dalam belajar, maka akan mendapatkan hasil yang maksimal”.
2.
Manfaatkan waktu disaat sekarang, jangan ada
waktu yang di buang.
3.
Jangan lupa berdo’a “meminta do’a orangtua
adalah Ridho Allah SWT”.
4.
Hindari aktivitas yang bersifat hura-hura dan do the best!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar